Hari ini disekolahku menyelenggarakan
berbagai perlombaan dalam rangka memperingati 'Bulan Bahasa'
Yang jatuh pada bulan Juli 2013
Sejujurnya hari ini adalah hari biasa
Namun pemandangan disekolahlah yang membuatku merasa berbeda .
Berbagai perlombaan diselenggarakan dan para siswa/i pun sukacita menyambutnya .
Tapi tidak denganku,saat ini aku hanya berdiri dibalkon lantai 2 didepan kelasku .
Dan tiba-tiba Nia sahabatku datang menghampiri !
Nia : Hei Ra! kenapa kamu masih disini! kebawah yuk,kita liat lomba?
(ajak Nia sambil merangkulku)
Rara : Lomba? gak ah males! paling-paling dia juga gak ikutan lomba (jawabku singkat)
Nia : Siapa bilang dia gak ikut? hah?! coba liat tuh siapa yang ada dipinggir lapangan sambil pake nomer urut peserta lomba nomer 06?! coba liat yang bener ra! (jawab nia dengan nada sewot)
Rara : Astaga itu siapa ni? Alif? beneran alif siGanteng kan? dia ikut lomba apa ni? adzan?!
(tanyaku penasaran)
Nia : He'eh (balas nia singkat)
Rara : ehh..yaudah deh ayuk kita kebawah! ayo...nia..ayoo!! cepet !!
(ajakku sambil menarik tangan Nia)
Nia : duuuuhhh...iya iya sabar sedikit kenapa sih harus buru-buru?
toh dia juga masih ngantri tuh belom maju!! (ucap nia kesal karena aku menarik tangannya)
Yups..dia "Alif Prasetya" cowok alim yang wajahnya tak pernah absent dari masjid ini memang mempunyai daya tarik yang superduper terhadap cewek-cewek sekolah kami. Sosok cowok pendiam,sholeh,rajin,bahkan pandai ini dia berhasil menarik perhatian ku sejak dia menjadi panitia MOS tahun ajaran baru. Saat itu kebetulan aku awal pertemuan kami dimulai sejak dia menyapaku :
(flasback)
Alif : Kak terima gak kak?
Rara : Yaa..terima aja,kenapa gak diterima?
Alif : hehhe iyaudah iya..makasih yaa (balasnya pada adik kelas baru yg memberinya coklat)
itulah awal percakapan singkat kami,pertanyaan diterima atau tidaknya coklat adik kelas itu telah mengantarku kegerbang kegelisahan yang tiada 'Akhir'.
Ya gerbang itu bernama 'Cinta' gerbang yang dimana disana terdapat banyak persaan yang selalu membuat airmata menetes dan membuat seseorang tidak sadarkan diri akan sikapnya saat itu.
Entah ini hanya perasaanku saja atau memang aku yang semakin hari semakin dekat denganya.
Alif : Hei kakak!
(sapanya dari lapangan denagn senyum manja seperti biasanya sambil melambaikan tangan)
Rara : Hai juga ganteng! (jawabku)
sapaan 'Ganteng' kini sudah tak asing lagi bagiku dan teman-temanku.
Aku dan dia sudah tidak canggung lagi menyapa satu sama lain didepan teman-teman.
minggu demi minggu sudah kulewati bersama sapaannya tapi...
Hingga pada suatu hari aku tidak lagi mendengar kabarnya disekolah,dan pada saat itu dia sudah terpilih menjadi ketua Osis disekolah kami. Dia jauh...dia tak lagi mengenalku,dia menghilang tanpa kabar.
Apakah itu hanya perasaanku saja,dia menghilang? apa dia tidak merindukanku?
Apakah dia tidak merindukan sapaanku? bahkan mungkin apa dia sudah melupakanku?
Ah..Tidak mungkin! itu tidak boleh terjadi!
Dia datang membawa beribu perasaan yang tak menentu!
entah perasaan apa itu namanya aku baru mengenalnya saat ini,aku polos.
aku tidak mengerti bagaimana bisa jantungku berdegup tak berhenti saat dia didekatku,dulu?
bagaimana bisa tangan ini dingin ketika matahari siang tengah bersinar dengan hangatnya?
ini perasaan apa?
tidak nyaman,gelisah,terkadang aku melebarkan senyumku disaat tidak ada satupun yang membuat lelucon. dan terkadang aku meneteskan airmata disaat itu aku seharusnya merasa bahagia.
Entah..apa ini bisa disebut dengan perasaan cinta?atau sayang?atau hanya ketertarikan sesaat?
yang pasti sungguh tidak nyaman memiliki perasaan seperti ini sendiri.
aku dan kamu memang belum terlalu dekat.
hanya saja aku yang kini mulai ingin mengetahui tentangmu lebih dalam lagi.yaa lagi!
kamu cowok berkulit putih,berwajah tampan,dan berciri khas suara merdu ketika menyanjungkan idolaku Baginda Nabi Muhammad SAW,telah berhasil membuatku merasakan kembali degub jantung yang hidup setelah beberapa tahun ini redup tanpa ada seorangpun yang bisa kembali menghidupkannya kecuali kamu..
iya kamu! tapi kenapa saat ini kamu menghilang?
tidak bisakah kamu tunjukan dimana keberadaanmu?sedang apa sekarang?atau bagaimana keadaanmu saat ini?
Jangan membuatku khawatir seperti ini,aku rindu kamu.
-Bersambung-